Terdampak Tanah Retak, Siswa SD Pinrang Belajar di Tenda Pengungsian

Sebanyak 102 siswa SDN 158 Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) terpaksa belajar di tenda pengungsian. Ini lantaran sekolah mereka ikut terdampak insiden tanah retak.

“Jadi akibat terjadinya retakan di lantai sekolah, maka kami koordinasi dengan pihak sekolah agar belajar di tenda saja dulu,” ungkap Korwil UPT Dikbud Kecamatan Lembang Aco Sewali kepada detikSulsel, Selasa (24/5/2022).

Aco menjelaskan, lokasi sekolah berada di Dusun Pangembang, Desa Suppirang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang. Lokasi ini termasuk yang terdampak munculnya retakan tanah awal bulan Mei.

“Ini sekolah sebenarnya agak jauh dari lokasi pemukiman warga yang tanah retak, tetapi masih di satu desa yang sama. Kami takutkan jangan sampai retakan membesar dan membayakan siswa, makanya lebih baik di tenda saja sementara belajar,” jelasnya.

Pihaknya mengaku telah memanggil pihak Kepala Sekolah untuk melaporkan kondisi dan perkembangan terkini di sekolah tersebut. Termasuk kebutuhan untuk proses belajar mengajar.

“Besok Kepala Sekolahnya ke Dikbud untuk melaporkan situasi di sana,” bebernya.

Aco menjelaskan, SDN 158 memiliki total siswa hingga 102 orang. Sementara guru ASN yang mengajar ada 4 orang dengan kepala sekolah. Dibantu 4 orang tenaga guru honorer.

Plt Kadis Dikbud Pinrang, Andi Budaya menyampaikan pihaknya telah menerima laporan terkait siswa SD yang terpaksa belajar di tenda. Ini dilakukan demi keselamatan siswa dan juga agar mereka tetap belajar.

“Kita tetap bantu agar siswa ini harus tetap belajar. Aktivitas belajar mereka tidak boleh terhenti, makanya belajar di tenda saja antisipasi jangan sampai retakan di sekolah membesar dan membayakan siswa,” jelasnya.

Sekda Kabupaten Pinrang ini memastikan pihaknya akan terus memantau dan memberikan perhatian sehingga proses belajar mengajar di SDN 158 Pinrang dapat berjalan dengan baik.

“Dari pihak sekolah kita terus koordinasi kondisi dan kebutuhan mereka,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya, tanah retak sepanjang 2 kilometer dengan kedalaman hingga 1 meter terjadi di Kampung Ratte, Desa Suppirang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Akibatnya, 80 kepala keluarga (KK) kini sementara dievakuasi.

“Tadi pagi saya ke lokasi. Terjadi pergeseran (retak) tanah di satu kampung di Desa Suppirang. Kondisi sudah sangat parah. Kami sementara evakuasi semua warga di situ,” ujar Camat Lembang, Muh Yusuf Nur kepada detikSulsel, Selasa (10/5).

“Sudah zona merah. Banyak rumah warga terdampak, makanya harus segera dievakuasi supaya tidak ada korban jiwa,” paparnya.

Latest articles

  • https://radioku.my.id:8143/susia