Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3 Pinrang patut dijadikan contoh. Dalam rangka aksi mengubah sampah menjadi berkah, mereka mengumpulkan dan memilah sampah berdasarkan jenisnya.
Seperti yang dilakukan pada Selasa, 12 Juli 2022. Sebelum pulang sekolah siswa wajib menyetor sampah.
Salah seorang guru Muhammad Husni,SPd mengatakan, sampah yang dipilah adalah sampah anorganik seperti kertas, plastik, kaleng, dan kardus. Selanjutnya disetor ke Bank Sampah Induk Peduli Pinrang.
Kepala SMK 3 Pinrang Drs Supu mengatakan, pemilahan seperti ini bertujuan untuk memudahkan penanganan masalah sampah dan memberikan kesadaran kepada warga sekolah terkait pentingnya mengelola sampah secara baik. ”Dengan kegiatan ini siswa dapat berkontribusi secara langsung dalam memecahkan masalah sampah,” ujarnya.
Ia berharap ke depannya kegiatan tersebut bisa terus dilaksanakan agar lebih menumbuhkan kesadaran peserta didik. ”Selain itu, juga agar mereka dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Setelah dipilah, sampah kemudian dikumpulkan. Sampah yang tidak dapat didaur ulang akan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sementara sampah sampah yang masih bisa didaur ulang akan dikumpulkan dan dipilah sesuai kegunaannya, lalu diserahkan ke bank sampah sekolah. Selanjutnya dijemput oleh Bank Sampah Induk Peduli Pinrang.
Ali Topan, pendiri Bank Sampah di Pinrang mengakui, siswa siswi SMK 3 Pinrang aktif dengan bank sampahnya. Dari hasil pemilahan yang mereka lakukan, dijemput olehnya.
”Kami salut dengan gerakan yang luar biasa ini. Semoga banyak lagi sekolah yang mau peduli dengan cara seperti ini. Kita yakin dan percaya ini dapat mengubah karakter menjadi peduli sampah. Setidaknya dari diri masing-masing dan lingkungan sekolah,” ujar Ali Topan.