Peringatan Hari Guru Nasional yang dirayakan setiap tanggal 25 November, merupakan momen penting dalam mengungkapkan dan menyampaikan rasa terima kasih atas perjuangan para guru dalam mengajar dan membimbing siswa.
Pada peringatan Hari Guru Nasional tahun 2022 ini, tema yang diusung adalah Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar.
Momen Hari Guru Nasional 2022 ini selain dirayakan dengan melaksanakan upacara bendera, ada juga berbagai cara yang dilakukan untuk menyemarakkannya. Di antaranya dengan memberikan ucapan selamat Hari Guru Nasional atau mengkreasikannya dengan berbagai kegiatan lain.
Seperti halnya yang dilakukan SDN 164 Pinrang. Sekolah yang terletak di Patobong, Desa Mattombong, Kecamatan Mattiro Sompe ini merayakan Hari Guru Nasional, Jumat, 25 November 2022 lalu dengan nuansa yang mungkin berbeda dengan sekolah lainnya.
Sekolah yang dipimpin Rasdiana ini melakukan hal yang berbeda dalam merayakan HGN dengan melakukan inovasi dalam mencapai target Merdeka Belajar.
Menurut Kepala UPT SDN 164 Pinrang, Rasdiana, untuk membangkitkan semangat budaya lokal pihaknya terus berupaya menghadirkan inovasi belajar bagi anak didiknya dalam mencapai target Merdeka belajar. Seperti halnya pada peringatan HGN. Di mana, pada upacara peringatan HGN, para guru dan siswa menggunakan pakaian adat, dan melakukan parade pakaian adat.
“Di momen Hari Guru ini kami sengaja menggunakan konsep berbeda dari biasanya. Selain parade pakaian adat, juga diadakan panggung hiburan serta berbagai lomba seni yang diikuti para siswa,” ungkap Rasdiana yang ditemui diruang kerjanya, Jumat (25/11) lalu.
Selain itu, juga ada lomba khusus bagi para guru/tenaga kependidikan. Ini semua dilakukan, kata Rasdiana, tidak lain dalam rangka menggali potensi dan kreatifitas dari para murid dan guru.
Menurutnya, pihaknya terus memacu proses belajar mengajar dan berinovasi dengan konsep merdeka belajar. Iya berharap, dengan konsep seperti itu sekolah sekolah yang ada dipelosok tetap mampu menghasilkan output yang tidak kalah bersaing dengan sekolah yang ada di kota-kota besar.
“Sekolah-sekolah di kampung atau di desa terpencil sekalipun bahkan bisa lebih unggul dengan perpaduan budaya-budaya lokal yang kuat,” pungkasnya.